Wednesday 26 October 2016

Selaginella plana


Selaginella plana

Tumbuhan paku, paku-pakuan, atau pakis-pakisan adalah sekelompok tumbuhan dengan sistem pembuluh sejati (Tracheophyta) tetapi tidak pernah menghasilkan biji untuk reproduksi seksualnya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini melepaskan spora sebagai alat penyebarluasan dan perbanyakannya, menyerupai kelompok organisme seperti lumut dan fungi.Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan lautan, dengan kecenderungan ditemukan tumbuh di tempat-tempat yang tidak subur untuk pertanian. Total spesies yang diketahui sekitar 12.000 dengan perkiraan 1.300] sampai 3000 lebih spesies di antaranya tumbuh di kawasan Melesia (yang mencakup Indonesia).
Pengelompokan klasik anggota tumbuhan paku (Pteridophyta, dalam arti luas, mis. menurut Haeckel (1866) pada pengetahuan terkini dianggap bersifat parafiletik. Dari kelompok-kelompok cabang utama tumbuhan berpembuluh, satu kelompok yang mencakup paku kawat, kumpai, serta rane, ternyata memisah paling awal dari kelompok lainnya. Kelompok tersebut sekarang dimasukkan dalam divisio Lycopodiophyta. Ini menyebabkan "Pteridophyta" sekarang memiliki dua pengertian: arti luas (sebagaimana arti klasik, mencakup Lycopodiophyta) dan arti sempit (arti klasik minus Lycopodiophyta). Kelompok tumbuhan paku arti sempit bersifat halofiletik atau monofiletik, dan sekarang disebut Pteridophyta atau, untuk menghindari kebingungan, disebut Polypodiophyta atau Monilophyta.
Selaginella diperkirakan telah hadir di bumi sejak lebih dari 320 juta tahun yang lalu, sebagian besar jenisnya telah punah, yang tersisa tereduksi menjadi herba Karakter khasnya adanya percabangan menggarpu dan sebagian besar spesies memiliki daun-daun kecil menyerupai sisik, dengan dua ukuran yang berbeda. Selaginella ini memiliki banyak nama lokal seperti rumput Solo, cemara kipas gunung, cakar ayam (Jawa), paku rane (Sunda), menter (Jakarta), tai lantuan (Madura), Usia (ambon), sikili batu, lingonai (Minangkabau), dan shi shang be atau juan bai (Cina).



Selaginella plana
Selaginella plana (pakurane) teridri dari satu suku Selaginellaceae. Adapun sistematika dari Selaginella plana yaitu :
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi               : Lycopodiophyta
Kelas               : Lycopodiopsida
Ordo                : Selaginellaes
Family             : Selaginellaceae
Genus              : Selaginella
Spesies            : SelaginellaplanaHieron
                                                                                    (Plantamoor,2012).
 


Tumbuhan paku rane biru (Selaginella plana), tanaman perdu, epifit, tinggi ± 20 cm. Berakar serabut yang bercabang monopodial. Bentuk akar tipis, halus, dan keras. Warna cokelat muda kehijauan. Batang berkayu dan juga terlihat adanya ramenta yaitu bentukan seperti rambut atau sisik. Batangnya terletak di permukaan tanah. Warna batang hijau dan bercabang dua dan tiap cabang bercabang dua lagi. Daun, kecil, berbentuk lanset, melingkari batang dan berselang-seling, berwarna hijau, panjang daun ±2 mm dan lebar ±1 mm. Bentuk ujung daunnya meruncing, tepi daunnya bergerigi. Tekstur daun pada tumbuhan ini berupa selaput atau helaian. Permukaan daun halus, berambut. Daun-daun suburnya, sporangium, tersusun di dalam karangan menyerupai bulir. Karangan atau bulir ini disebut strobilus. Strobilus terletak di ujung percabangan (Cinintia, 2014).
Dalam system klasifikasi 5 kingdom, tumbuhan paku temasuk dalam kingdom Plantae (tumbuhan) dan memiliki beberapa kelas yaitu Psilophytinae, Equisetinae, Lycopodiinae, danFilicinae.Adapun pencirian kelas dari Selaginellaplana yaitu :
Pencirian kelas : Berupa rerumputan, pangkalbatang tidak memiliki pendukung akar, sporofil berbentuk ginjal dengan ujung yang meruncing panjang dan tepi bergerigi. Daunny akecil (mikrofil) dan tersusun spiral.Batangnya seperti kawat. Contohnya Lycopodium, Selaginella, dan Isoetes. Selaginella banyak ditanam di pot atau taman  (Jasmine. 2015)
Selaginella adalah tumbuhan paku heterospor. Tumbuhan jenis ini menghasilkan mikrospora, yang dibentuk oleh mikrosporangium, dan megaspore dibentuk di dalam megasporangium. Kedua jenis sporangium tersebut terdapat pada sporofil yang berbeda, yaitu mikrosporofil dan megasporofil. Sporangium tunggal, terletak pada ketiak sporofil, yaitu diantara suatu sumbu dengan ligula. Umumnya kedua jenis sporofil tersebut bersama-sama tersusun pada sebuah strobilus (strobilus sporangiat). Spora berkembang secara endosporik, yaitu gametofit berkembang dibatasi oleh dinding spora (Koning, 1994).
Reproduksi seksual dari paku lumut dan pinus tanah diikuti oleh produksi dari sporangia. Tetapi paku lumut sporangia berkembang menjadi mikrosporofil dan makrosporofil  menghasilkan mikrosporangia yang berisi beberapa mikrosporofit yang menjalani  meiosis , memproduksi  mikrospora yang tipis. Megasporangia dari megasporofil  biasanya  berisi megasporofit yang sesudah meiosis terbagi menjadi empat megaspore besar (Mader, 2001).
Masing-masing mikrospora dapat menjadi gametofit jantan terdiri dari anteridium bulat dikelilingi selubung steril (antheredium) dari sel tanpa dinding mikrospora. Masing-masing sel sperma dengan flagella diproduksi dalam masing-masing  antheredium. Megaspora yang besar berkembang menjadi gametofit betina yang juga strukturnya sederhana. Selanjutnya gametofit sempurna dan  matang,   meskipun itu terdiri dari banyak sel yang telah diproduksi  di dalam mega spora . Dengan meningkatnya ukuran,  akhirnya pecah dan menebalkan dinding spora dan memproduksi beberapa arkegonia dalam kantong tertutup . Perkembangan dari keduanya,  gemetofit jantan dan betina sering dimulai sebelum spora muncul dari kotak sporangia. Fertilisasi dan perkembangan sporofit baru adalah sama pada pinus tanah lainnya (Mader, 2001).
Habitat Selaginella plana Hieron ini merupakan jenis paku tanah yang mana tumbuhan paku jenis ini tumbuh pada batu-batuan atau tebing sungai. Menyukai kelembapan. Rimpangnya menjalar pada permukaan batuan dan akar-akarnya masuk ke celah-celah batu. Habitus pada selaginella ini yaitu perdu yang mana mempunyai ciri-ciri pendek, berkayu, mempunyai percabangan langsung dan biasanya tinggi di atas permukaan tanah sekitar 1 m

Manfaat Selaginella plana dalam bidang farmasi yaitu:
Daunnya memantulkan warna kebiruan jika di tempat yang teduh. Dimanfaatkan sebagai tanaman hias, lalapan (tunas muda), antioksidan, anti inflamasi, antikarsinogenik, tonik untuk perawatan pasca persalinan, obat darah, obat ulu hati. Menghasilkan metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, trehalosa (Safitri, 2014).
Selaginella telah dimanfaatkan oleh berbagai peradaban di dunia sebagai tumbuhan obat sejak dahulu kala. Tumbuhan ini telah dikenal dalam pengobatan Cina maupun India sejak ribuan tahun yang lalu. Pemanfaatan Selaginella relatif merata di seluruh dunia. Di banyak daerah di Indonesia, tumbuhan ini digunakan untuk perawatan pasca persalinan atau mengobati luka. Tunas muda Selaginella plana (Desv. ex Poir.) Hieron. dapat dimakan sebagai lalapan dan untuk pengobatan. Masyarakat Dayak di sekitar TN Kayan Mentarang, Kalimantan Timur menggunakan Selaginella plana untuk mengobati pendarahan. Masyarakat Sunda dan Kasepuhan di sekitar TN Gunung Halimun-Salak, Jawa Barat menggunakan berbagai spesies Selaginella untuk mengobati luka, pasca persalinan dan gangguan menstruasi. Daun Selaginella plana yang direbus diminum sebagai tonik untuk perawatan pasca persalinan. Tumbuhan ini dikenal juga sebagai obat penasak darah dan obat ulu hati, selain sebagai tanaman obat rane biru ini juga untuk tanaman hias (Setyawan,dkk.2008.71).
 


 

0 comment:

cursor

Sky Design Pointer

Search

Visitor

Time & Date

Label

Followers

Twitter

My Blog List

Powered by Blogger.

Popular Posts